Pgmi.umsida.ac.id – Di tengah revolusi pendidikan digital, guru-guru Sekolah Dasar Muhammadiyah 2 Sidoarjo membuktikan bahwa mereka mampu menjawab tantangan kurikulum merdeka dengan menghadirkan media pembelajaran digital yang kreatif, interaktif, dan kontekstual.
Baca Juga:Dr Ida Rindaningsih Kembangkan Model SAMR: Inovasi Pembelajaran Digital bagi Calon Guru PGMI Umsida
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Aisyah Aulia Dewi dan Ruli Astuti dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengungkap bahwa guru-guru SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo telah mengembangkan media pembelajaran berbasis digital yang meliputi games edukatif, video pembelajaran, dan e-modul secara efektif.
Meskipun menghadapi hambatan seperti keterbatasan waktu dan koneksi internet, para guru tetap produktif dengan memanfaatkan aplikasi seperti Wordwall, Canva, Quizizz, dan Anyflip. Dukungan kepala sekolah dalam bentuk pelatihan dan supervisi rutin menjadi kunci keberhasilan mereka.
Temuan ini sangat relevan dengan semangat Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) FAI Umsida dalam mencetak calon guru yang siap menghadapi tantangan abad ke-21 melalui penguasaan literasi digital, kreativitas pembelajaran, dan adaptasi teknologi berbasis kurikulum merdeka.
Keterampilan Digital: Jati Diri Guru Muhammadiyah Yang Kreatif
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Mereka dituntut menjadi fasilitator pembelajaran yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan metode pengajaran yang menyenangkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa guru SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo telah mampu menjalankan peran ini dengan sangat baik.
Hasil wawancara yang dikumpulkan dalam penelitian menunjukkan bahwa guru aktif mengembangkan games edukatif berbasis Wordwall dan Quizizz, menyusun video pembelajaran melalui Canva, hingga menciptakan e-modul interaktif menggunakan Anyflip. Ketiga jenis media ini tidak hanya menarik perhatian siswa, tetapi juga mempermudah proses pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar generasi digital.
Inovasi Pembelajaran: Games, Video, dan E-Modul
Media pembelajaran yang dikembangkan memiliki keunggulan masing-masing:
- Games Edukatif: Guru menyiapkan materi sesuai tujuan pembelajaran, lalu dituangkan ke dalam template Quizizz dan Wordwall. Media ini dipilih karena sifatnya yang interaktif, real-time, dan sangat digemari siswa.
- Video Pembelajaran: Guru mencari referensi di YouTube, lalu menyusun ulang dengan pendekatan kreatif menggunakan Canva. Setelah diedit dan diunggah, video tersebut digunakan untuk membantu siswa memahami konteks materi secara visual dan auditory.
- E-Modul (Flipbook): Modul digital dikembangkan dari kombinasi buku teks Kemendikbud dan penerbit lain, lalu disusun ulang di Canva dan dipublikasikan melalui platform Anyflip. Modul ini mendukung pembelajaran mandiri siswa melalui scan barcode yang mengarah pada gambar, video, dan kuis interaktif.
Hambatan dan Solusi: Manajemen Waktu dan Kolaborasi
Meski inovatif, guru tetap menghadapi sejumlah tantangan. Hambatan utama adalah manajemen waktu, terutama dalam membagi fokus antara persiapan mengajar, tugas administrasi, dan pengembangan media.
Solusi yang diterapkan adalah dengan memprioritaskan pekerjaan, membentuk komunitas KKG (Kelompok Kerja Guru), dan saling berbagi jobdesk. Kepala sekolah juga menetapkan strategi jangka panjang seperti pelatihan rutin, supervisi berkala, hingga memasukkan pengembangan kompetensi digital ke dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS).
Implikasi untuk PGMI Umsida
Penelitian ini menjadi inspirasi nyata bagi mahasiswa Prodi PGMI FAI Umsida. Calon guru MI tidak hanya perlu menguasai teori pendidikan dasar, tetapi juga perlu terampil dalam menyusun media digital yang menarik, adaptif, dan sesuai dengan karakter siswa. Hal ini sejalan dengan visi PGMI untuk mencetak guru profesional berbasis teknologi dan berkarakter Islami.
Dengan menjadikan praktik guru di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo sebagai studi kasus, mahasiswa PGMI dapat belajar secara langsung tentang bagaimana teori-teori seperti konstruktivisme, pembelajaran diferensiasi, dan integrasi media digital diterapkan dalam praktik kelas yang nyata.
Baca Juga: FAI Umsida Jalin Kerja Sama Strategis dengan MTs Muhammadiyah 2 Karangasem Paciran Lamongan
Program Studi PGMI FAI Umsida terus mendorong lulusannya untuk tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga inovator pendidikan. Dalam era kurikulum merdeka dan masyarakat 5.0, kemampuan mengembangkan media pembelajaran digital bukan lagi tambahan, melainkan keharusan.
Studi ini menjadi pengingat bahwa pendidikan yang berkualitas tidak hanya dilihat dari hasil akhir akademik siswa, tetapi juga dari kreativitas guru dalam merancang pembelajaran yang hidup, interaktif, dan penuh semangat belajar.
Sumber:
Aisyah Aulia Dewi & Ruli Astuti. (2024). Analisis Keterampilan Guru dalam Mengembangkan Media Pembelajaran Berbasis Digital pada Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar. Jurnal MODELING, Vol. 11 No. 4.