Pgmi.umsida.ac.id-Dalam melakukan inovasi dalam dunia pendidikan, PGMI Umsida menerapkan model pembelajaran microteaching berbasis Teknologi, Pedagogi, dan Pengetahuan Konten (TPCK). Dengan ini, calon guru diharapkan dapat menguasai pembelajaran tatap muka, daring, dan hybrid, untuk menghadapi tantangan pendidikan di era 5.0.
Baca Juga:Pelatihan Guru PGMI di Era Kecerdasan Buatan: Kunci Sukses Pendidikan Masa Depan
Inovasi Pembelajaran Microteaching di Umsida
Umsida telah menerapkan model pembelajaran microteaching inovatif untuk mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Model ini menggabungkan metode pembelajaran tatap muka, daring, dan hybrid. Tujuan utamanya adalah mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengelola kelas dengan berbagai format pembelajaran.
Pembelajaran ini menawarkan fleksibilitas dalam menyampaikan materi. Selama pandemi Covid-19, mahasiswa sudah terbiasa menggunakan sistem pembelajaran daring, yang memanfaatkan berbagai platform digital. Adaptasi ini membuat mereka lebih siap mengajar dalam kondisi apa pun di masa depan. Penguasaan teknologi diharapkan menjadi alat bantu yang efektif untuk para calon guru.
Kombinasi ketiga model pembelajaran ini diyakini mampu meningkatkan kemampuan mengajar mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar menguasai materi, tetapi juga memahami cara menyampaikan pembelajaran dengan baik. Model hybrid juga memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk berinteraksi secara langsung di kelas maupun virtual, sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan kelas yang bervariasi.
Penerapan TPCK untuk Meningkatkan Kualitas Calon Guru
Dalam pembelajaran microteaching di Umsida, diterapkan kerangka TPCK yang mencakup tujuh indikator utama: Content Knowledge (CK), Pedagogic Knowledge (PK), Technological Knowledge (TK), Pedagogical Content Knowledge (PCK), Technological Content Knowledge (TCK), Technological Pedagogical Knowledge (TPK), dan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK). Indikator-indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana mahasiswa PGMI mampu memadukan teknologi dalam mengelola pembelajaran.
Dari hasil evaluasi, mahasiswa PGMI di Umsida menunjukkan hasil yang baik, terutama pada indikator CK dan PK, yang membuktikan pemahaman mereka terhadap konten dan pedagogi dalam pembelajaran. Ini menjadi bukti bahwa calon guru di Umsida sudah memiliki dasar pengetahuan yang kuat dalam mendukung aktivitas mengajar mereka.
Kompetensi TPCK menjadi elemen penting bagi calon guru Madrasah Ibtidaiyah, yang akan menghadapi revolusi industri 5.0. Dengan kemampuan TPK yang memadai, misalnya, mahasiswa mampu mengevaluasi kelebihan dan kekurangan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Hal ini memudahkan mereka dalam memilih media dan teknologi yang tepat, sesuai kebutuhan materi dan karakteristik siswa yang dihadapi.
Tantangan dan Harapan dalam Pembelajaran Microteaching
Meski menunjukkan hasil positif, penerapan TPCK di Umsida masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa mahasiswa mengalami kesulitan dalam menguasai TPK dan TPACK secara optimal, terutama dalam mengintegrasikan teknologi secara menyeluruh. Adanya keterbatasan dalam memilih media pembelajaran yang tepat menjadi salah satu hambatan yang sering ditemui.
Namun, PGMI Umsida optimistis bahwa inovasi pembelajaran microteaching ini akan membuat lulusannya siap menghadapi tantangan era pendidikan 5.0. Dengan bekal yang mereka terima selama studi, calon guru PGMI diharapkan menjadi pendidik yang adaptif, kreatif, dan inovatif. Umsida berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengalaman belajar mahasiswa dengan memperkaya kurikulum yang mendukung kebutuhan masa kini.
Keberhasilan Umsida dalam penerapan TPCK ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain. Dengan menghasilkan calon guru yang mampu mengajar dalam berbagai format, baik tatap muka maupun daring, diharapkan mereka dapat menciptakan suasana belajar yang inspiratif dan relevan bagi generasi mendatang.
Baca Juga:Mahasiswa Umsida Raih Juara 1 Dalam Ajang Internasional The 5 Borneo Global Summer Camp
Sumber:Nur Maslikhatun Nisak, Ruli Astuti, Niswatin Khoiriyah, Evi Fatimatur Rusydiyah
Penulis:AHW