Pgmi.umsida.ac.id-Program Microteaching Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus menciptakan inovasi dalam pendidikan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengembangkan model pembelajaran microteaching berbasis teknologi.
Baca Juga:PGMI Umsida Dorong Kompetensi Guru Melalui Pemanfaatan Teknologi Pendidikan
Dengan pendekatan ini, PGMI Umsida menyiapkan calon guru madrasah untuk menghadapi tantangan pendidikan di era Revolusi Industri 5.0.
Model Microteaching yang Inovatif
PGMI Umsida menerapkan model microteaching inovatif yang mengintegrasikan pembelajaran tatap muka, daring, dan hybrid. Pendekatan ini dirancang agar calon guru terbiasa dengan berbagai situasi pembelajaran, baik secara langsung maupun berbasis teknologi.
Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa pendekatan ini berhasil meningkatkan kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) mahasiswa PGMI. TPCK mencakup tujuh indikator utama, termasuk pengetahuan konten (CK), pedagogi (PK), dan teknologi (TK). Penilaian terhadap mahasiswa semester lima menunjukkan nilai rata-rata tinggi, mencerminkan kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan pendidikan modern.
Dekan Fakultas Agama Islam Umsida, Dr. Imam Fauji, Lc., M.Pd., menegaskan, “Inovasi dalam pembelajaran adalah kunci untuk mencetak calon guru yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan zaman. Kami di PGMI Umsida berkomitmen untuk terus memperbarui metode pembelajaran agar sesuai dengan tuntutan era digital.”
Integrasi Teknologi dalam Pendidikan Islam
Melalui model microteaching ini, PGMI Umsida memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mempraktikkan kemampuan mereka menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Para mahasiswa diajak untuk mendesain dan melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi, seperti menggunakan video konferensi, aplikasi pembelajaran daring, dan perangkat lunak pendidikan lainnya.
“Saat pandemi, mahasiswa belajar menggunakan teknologi secara intensif. Pengalaman ini menjadi modal besar bagi mereka untuk beradaptasi dalam berbagai situasi pembelajaran,” ungkap salah satu dosen PGMI Umsida.
Selain itu, mahasiswa juga didorong untuk memahami pentingnya integrasi teknologi dengan nilai-nilai Islam. Pendekatan ini tidak hanya memastikan efektivitas pembelajaran tetapi juga menjaga nilai-nilai etika dan moral yang diajarkan dalam pendidikan Islam.
Menjawab Tantangan Pendidikan Era 5.0
Inovasi yang diterapkan di PGMI Umsida menunjukkan bahwa program ini tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis mahasiswa. Dengan metode microteaching inovatif, lulusan PGMI Umsida diproyeksikan mampu menjadi pendidik yang tidak hanya menguasai materi tetapi juga mampu memimpin kelas secara efektif dan kreatif.
Seorang mahasiswa PGMI, Rina Kusuma, berbagi pengalamannya, “Model pembelajaran microteaching ini membuat kami lebih siap menghadapi dunia nyata. Kami belajar tidak hanya teori tetapi juga bagaimana mengelola pembelajaran dengan teknologi.”
PGMI Umsida terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman pendidikan terbaik bagi mahasiswanya. Dengan dukungan kurikulum yang berbasis teknologi dan nilai-nilai Islam, program ini diharapkan dapat mencetak generasi guru yang adaptif, inovatif, dan berintegritas tinggi.
Microteaching inovatif di PGMI Umsida menjadi tonggak penting dalam menciptakan pendidikan berkualitas di era digital. Dengan fokus pada pengembangan kompetensi teknologi, pedagogi, dan konten, PGMI Umsida mempersiapkan calon guru yang siap menghadapi tantangan Revolusi Industri 5.0. Fasilitas modern, kurikulum berbasis teknologi, dan komitmen dosen yang tinggi menjadikan PGMI Umsida pilihan utama bagi mereka yang ingin berkontribusi dalam dunia pendidikan Islam.
Daftarkan diri Anda di PGMI Umsida dan jadilah bagian dari transformasi pendidikan Islam untuk masa depan yang lebih cerah!