Pgmi.umsida.ac.id- Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menerapkan model pembelajaran flipped classroom dalam mata kuliah Perencanaan Pembelajaran. Penelitian menunjukkan metode ini efektif dalam meningkatkan motivasi dan keterampilan mahasiswa PGMI dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara mandiri.
Baca Juga:Luncurkan Inovasi Pembelajaran Microteaching untuk Siapkan Calon Guru di Era 5.0
Mengapa Model Flipped Classroom Diterapkan di PGMI Umsida?
Mata kuliah Perencanaan Pembelajaran merupakan salah satu mata kuliah penting di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Umsida. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berkualitas. Namun, dalam praktiknya, banyak mahasiswa yang masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan RPP secara mandiri. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu perkuliahan yang hanya mencakup dua SKS tanpa praktikum, serta metode pengajaran tradisional yang kurang interaktif.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Umsida menerapkan model flipped classroom. Dalam model ini, mahasiswa mempelajari materi dasar secara mandiri di luar kelas, seperti melalui video dan bacaan online, sebelum datang ke kelas. Selama pertemuan di kelas, mahasiswa diajak untuk berdiskusi, menyelesaikan proyek, dan mempraktikkan keterampilan yang telah dipelajari. “Flipped classroom memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk belajar sesuai kecepatan masing-masing di luar kelas, sehingga waktu di kelas dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih mendalam,” ungkap Ida Rindaningsih, dosen pengampu mata kuliah.
Penelitian menunjukkan bahwa model flipped classroom membantu mahasiswa memaksimalkan waktu perkuliahan dengan menggali materi secara mandiri. Dengan persiapan awal di luar kelas, mahasiswa memiliki pemahaman yang lebih baik saat menghadapi pembahasan di kelas. Metode ini diharapkan dapat membantu mahasiswa PGMI Umsida mengembangkan keterampilan menyusun RPP yang lebih kreatif dan bertanggung jawab.
Proses Pembelajaran dengan Flipped Classroom
Dalam implementasi model flipped classroom, mahasiswa PGMI Umsida menerima bahan belajar berupa modul, video, dan artikel online yang harus dipelajari sebelum masuk kelas. Setiap minggunya, dosen memberikan topik tertentu yang menjadi bahan kajian, dan mahasiswa diwajibkan memahami materi ini secara mandiri. Saat sesi kelas berlangsung, mahasiswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dosen, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam diskusi dan praktik langsung.
Dosen mengarahkan mahasiswa untuk berdiskusi dalam kelompok kecil mengenai langkah-langkah penyusunan RPP. Mereka diminta untuk saling berbagi pandangan dan merespon pendapat teman-teman sekelasnya. Dalam proses ini, dosen lebih berperan sebagai fasilitator yang memberikan arahan dan memperjelas konsep yang belum dipahami mahasiswa.
“Dengan flipped classroom, mahasiswa belajar menjadi lebih mandiri dan mampu berkolaborasi. Mereka tidak lagi hanya bergantung pada penjelasan dosen, tetapi juga belajar melalui diskusi dan pengalaman teman-teman mereka,” jelas Ida Rindaningsih. Mahasiswa juga diberi tugas untuk mengembangkan proyek RPP berdasarkan tema tertentu, yang kemudian dievaluasi secara berkelompok di kelas. Selain itu, setiap kelompok didorong untuk mempresentasikan hasil kerja mereka, sehingga mereka mendapatkan masukan langsung dari dosen dan rekan-rekan mereka.
### 3. Hasil dan Dampak Flipped Classroom terhadap Kemampuan Mahasiswa PGMI
Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penerapan flipped classroom memberikan hasil yang signifikan. Sebelum penerapan model ini, banyak mahasiswa yang cenderung pasif dan hanya mengikuti instruksi dosen. Namun, setelah model flipped classroom diterapkan, motivasi belajar dan minat mahasiswa mengalami peningkatan yang cukup besar. Mahasiswa menjadi lebih bertanggung jawab dalam belajar dan memiliki kebebasan untuk mengakses sumber-sumber informasi tambahan di luar kelas.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa flipped classroom memiliki pengaruh yang kuat terhadap motivasi dan minat belajar mahasiswa. Lebih dari 90% mahasiswa menunjukkan peningkatan dalam keterampilan menyusun RPP setelah model ini diterapkan. Selain itu, mahasiswa juga merasa lebih percaya diri dalam menyajikan hasil proyek mereka di depan kelas, yang menambah keterampilan komunikasi mereka.
Salah satu mahasiswa PGMI Umsida menyatakan, “Dengan flipped classroom, saya merasa lebih siap saat di kelas. Saya bisa mempelajari materi secara fleksibel di luar kelas, jadi ketika di kelas, saya sudah paham konsep dasarnya.” Model flipped classroom ini tidak hanya meningkatkan pemahaman akademik, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian mahasiswa.
Baca Juga:TOYAAA Street Express, Inovasi UMKM Kekinian
Penerapan flipped classroom di PGMI Umsida menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran di mata kuliah Perencanaan Pembelajaran. Model ini diharapkan menjadi contoh metode pembelajaran yang lebih interaktif dan memberdayakan mahasiswa untuk menjadi calon guru yang kreatif, mandiri, dan berkompeten dalam dunia pendidikan.
Sumber:Ida Rindaningsih,Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Penulis:AHW