Penerapan Manajemen Pembelajaran STEAM Dukung Transformasi Sekolah Penggerak

Pgmi.umsida.ac.id – Model pembelajaran berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) semakin relevan diterapkan di tingkat pendidikan dasar sebagai bagian dari upaya transformasi pendidikan. Hal ini diungkapkan dalam hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Rahmat Hidayat dan dipublikasikan di Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar edisi Maret 2025.

Baca Juga: Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja Positif: Kunci Sukses Kinerja Guru di Sekolah Dasar

Penelitian ini mengkaji implementasi model manajemen pembelajaran STEAM Menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus, penelitian ini menggambarkan bagaimana manajemen berbasis STEAM mampu membentuk lingkungan belajar yang lebih inovatif, kreatif, dan kolaboratif di sekolah dasar.

Lima Tahapan Strategis dalam Manajemen Pembelajaran STEAM

Penelitian ini menemukan bahwa manajemen pembelajaran berbasis STEAM di SDN 198/I Pasar Baru dibangun melalui lima tahapan strategis: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengorganisasian, Evaluasi, dan Pengawasan.

  1. Perencanaan
    Guru menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan terintegrasi dengan prinsip STEAM, menggunakan pendekatan Project Based Learning (PJBL). Perencanaan ini dirancang untuk menggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, seni, dan matematika dalam satu kesatuan proyek, seperti membuat poster rantai makanan, pupuk organik, hingga karya seni berbasis lingkungan.
  2. Pelaksanaan
    Kegiatan pembelajaran diawali dengan stimulus berupa video pembelajaran, dilanjutkan dengan pengerjaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan proyek nyata. Setiap tahapan proyek melatih siswa berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Keterlibatan siswa aktif menjadi salah satu indikator utama keberhasilan pembelajaran.
  3. Pengorganisasian
    Guru membentuk tim belajar kolaboratif dengan tugas yang terstruktur, mengelola ruang kelas secara kreatif, serta menyiapkan fasilitas belajar yang menunjang proses eksplorasi siswa. Pengaturan waktu juga diperhatikan secara ketat untuk memastikan semua tahap pembelajaran terlaksana secara efektif.
  4. Evaluasi
    Penilaian dilakukan secara holistik, tidak hanya menilai hasil akhir proyek (seperti poster atau produk kreatif), tetapi juga proses belajar, kerja sama dalam tim, dan kemampuan presentasi siswa. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai perkembangan keterampilan abad 21 seperti komunikasi, kolaborasi, kreativitas, dan berpikir kritis.
  5. Pengawasan
    Pengawasan dalam pembelajaran STEAM dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Guru mengamati keterlibatan siswa dalam proses belajar, memberikan umpan balik selama kegiatan berlangsung, serta menganalisis hasil karya siswa untuk penyempurnaan pembelajaran di masa depan.
Dampak Positif terhadap Transformasi Sekolah Penggerak

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan manajemen pembelajaran berbasis STEAM secara efektif mampu memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program Transformasi Sekolah Penggerak. Dengan menerapkan prinsip STEAM, sekolah mampu menciptakan lingkungan belajar yang inovatif, membentuk karakter kreatif, memperkuat keterampilan kolaborasi, serta meningkatkan kemampuan problem solving siswa.

Model ini juga menunjukkan bahwa pendidikan di tingkat dasar harus bergerak menuju pendekatan lintas disiplin ilmu agar mampu membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di era global.

Relevansi bagi Mahasiswa PGMI Umsida

Temuan ini sangat relevan bagi mahasiswa Program Studi PGMI Umsida yang kelak akan menjadi guru di sekolah dasar. Penerapan pendekatan STEAM menuntut guru untuk kreatif dalam merancang pembelajaran berbasis proyek, mampu mengelola kelas kolaboratif, dan melakukan evaluasi komprehensif berbasis kompetensi abad ke-21.

Sebagaimana yang diajarkan di PGMI Umsida, pengembangan kemampuan desain bahan ajar berbasis PJBL, integrasi teknologi dalam pembelajaran, serta fokus pada pendidikan karakter menjadi kunci untuk membangun kualitas pendidikan dasar yang adaptif dan inovatif.

Baca Juga: Dosen FAI Umsida Bahas Kekerasan Seksual di Kalangan Pelajar dan Solusinya Melalui Pendidikan Karakter

Dengan mengadopsi prinsip-prinsip pembelajaran STEAM, lulusan PGMI Umsida diharapkan mampu menjadi agen perubahan di sekolah-sekolah dasar, mendukung program pemerintah dalam menciptakan sekolah penggerak yang bertransformasi secara berkelanjutan.

Penulis: AHW