Pgmi.umsida.ac.id – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengembangkan implementasi strategi pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS). Strategi ini secara khusus diterapkan dalam mata pelajaran Akidah Akhlak guna membentuk karakter positif siswa, seperti tanggung jawab, kerja sama, dan kepercayaan diri, serta pemahaman konsep Asmaul Husna.
Strategi Pembelajaran TPS: Solusi Keterlibatan Aktif Siswa
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Salsabilah Putri Purwanto dan Dzulfikar Akbar Romadlon dari PGMI Umsida ini, model pembelajaran kooperatif TPS terbukti mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa secara signifikan. Model ini mendorong siswa untuk berpikir secara mandiri (Think), berdiskusi dengan pasangan (Pair), lalu berbagi hasil diskusi kepada kelompok yang lebih besar (Share).
Penggunaan strategi ini memicu keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran secara lebih intensif. Data penelitian menunjukkan bahwa tingkat keaktifan siswa mencapai skor rata-rata 4,4 dari skala maksimal 5. Menariknya, siswa merasa lebih percaya diri ketika harus menyampaikan pendapat di hadapan kelompoknya dengan skor 4,3 dan menjadi lebih bijak dalam menyelesaikan perbedaan pendapat atau konflik dengan skor 4,4.
Membangun Karakter Positif Melalui Nilai-Nilai Akhlak
Penelitian ini juga menyoroti aspek pembentukan karakter siswa yang merupakan salah satu tujuan utama pendidikan Islam. Melalui model TPS, siswa diajak untuk memahami secara mendalam konsep Asmaul Husna serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian menunjukkan bahwa siswa semakin mudah menginternalisasi nilai-nilai akhlak seperti jujur, tanggung jawab, dan peduli setelah menerapkan metode pembelajaran ini, dengan skor penilaian berkisar antara 4,4 hingga 4,6.
Dzulfikar Akbar Romadlon, salah satu peneliti, menjelaskan bahwa model TPS ini tidak hanya berfokus pada pemahaman akademik saja, namun juga sangat efektif untuk membangun karakter moral siswa. Ia menambahkan, “Melalui kegiatan diskusi kelompok kecil, siswa lebih terlatih dalam komunikasi sosial, saling menghargai pendapat, dan mampu menyelesaikan masalah secara bijaksana. Ini sejalan dengan nilai-nilai pendidikan Islam yang kita ajarkan.”
Respon Positif dan Rencana Pengembangan Lebih Lanjut
Hasil penelitian yang dilakukan melalui dua siklus tindakan kelas ini memperlihatkan respons positif siswa terhadap implementasi TPS. Siklus pertama menunjukkan peningkatan partisipasi aktif siswa hingga 67%, sedangkan pada siklus kedua setelah evaluasi dan perbaikan metode, keaktifan siswa meningkat signifikan hingga 91%.
Salsabilah Putri Purwanto, peneliti lainnya, menuturkan bahwa selama penelitian ditemukan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman materi, kepercayaan diri siswa dalam berkomunikasi, serta penerapan nilai-nilai akhlak di kehidupan sehari-hari. Ia menekankan pentingnya refleksi dalam pembelajaran untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara berkelanjutan.
“Model TPS ini efektif digunakan, khususnya untuk pembelajaran yang berorientasi pada nilai-nilai moral. Ke depan, kami berharap metode ini bisa diterapkan lebih luas lagi tidak hanya di mata pelajaran Akidah Akhlak, tetapi juga dalam mata pelajaran lainnya,” terang Salsabilah.
Penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk guru-guru agar semakin kreatif dalam merancang pembelajaran, sehingga dapat menumbuhkan keterampilan sosial yang relevan dengan kebutuhan abad ke-21.
Dengan implementasi model pembelajaran kooperatif TPS, PGMI Umsida semakin mempertegas posisinya sebagai lembaga pendidikan yang unggul, kreatif, dan inovatif dalam mencetak generasi berkarakter Islami yang siap menghadapi tantangan global.
Penulis: Tim Media PGMI Umsida